Skip to main content

Waspadai Jenis Makanan Penyebab Jerawat

Di post saya sebelumnya tentang penyebab jerawat, saya sempat menyebut bahwa makanan tidak ada hubungannya dengan munculnya jerawat. Tapi sekarang kok malah bahas makanan penyebab jerawat? Hehe.. Berikut saya jelaskan.

Di dunia medis, segala sesuatu yang dilakukan pada pasien harus berdasarkan hasil penelitian yang valid, istilahnya evidence-based. Penelitian itu bisa dilakukan oleh banyak peneliti, dan hasilnya bisa bervariasi satu sama lain. Sumber teori yang saya ambil untuk post sebelumnya menyebutkan bahwa makanan tidak ada hubungannya dengan jerawat. Namun, setelah saya meninjau lebih lanjut penelitian lain yang lebih update, saya menemukan fakta yang berkebalikan.

Sebenarnya sudah lama beredar pendapat tentang makanan yang dapat menyebabkan jerawat. Mulai dari kacang, produk susu, makanan manis dan berminyak, dan lain-lain. Kalau dari pengalaman pribadi saya sendiri, breakout terparah yang saya alami terjadi setelah saya makan kacang disko dalam jumlah yang cukup banyak, yaitu setengah toples. Dalam waktu 3 hari, muka saya langsung bruntusan dan kemerahan di sana sini. Well, yuk kita simak jenis-jenis makanan yang dapat memicu jerawat.

1. Indeks Glikemik Tinggi (High GI Foods)
Indeks glikemik adalah tingkatan makanan berdasarkan kemampuannya untuk meningkatkan kadar gula darah. Glycemic Index ini hanya dimiliki oleh makanan yang mengandung karbohidrat. Makanan dengan indeks glikemik tinggi akan lebih cepat menaikkan kadar gula darah dibandingkan makanan dengan indeks glikemik rendah. Contoh makanan dengan indeks glikemik tinggi adalah roti putih, keripik, dan kentang, sedangkan makanan dengan indeks glikemik rendah misalnya roti gandum utuh (whole-grain), kacang, sebagian buah, dan sayuran. Tabel indeks glikemik berbagai makanan dapat kalian cari di internet.
Indeks glikemik dapat dikategorikan sebagai berikut:
  • ≤55    : indeks glikemik rendah
  • 56-69 : indeks glikemik sedang
  • ≥70    : indeks glikemik tinggi

Tabel 1. Indeks Glikemik Makanan
(Sumber: https://howshealth.com/glycemic-index/)

Lalu bagaimana kaitannya dengan jerawat? Ada beberapa penelitian baru yang membahas tentang hal ini. Studi yang melibatkan 23 orang laki-laki di Australia (usia 15-25 tahun) memberikan evidence yang paling kuat. Subjek penelitian mengikuti low-glycemic load (LGL) diet, dan jerawat mereka mengalami perbaikan yang signifikan. Selain itu, bonusnya adalah berat badan mereka juga berkurang.

Penelitian lain yang melibatkan pasien dengan Polycysctic Ovarian Syndrome (PCOS), dimana jerawat merupakan kondisi yang umum terjadi, menunjukkan perbaikan jerawat dan regulasi kadar gula. Selain itu, diet LGL juga menstabilkan kadar hormon pasien, yang merupakan penyebab utama munculnya jerawat pada PCOS.

Dr. Bowe, expert dari American Academy of Dermatology, memberikan pendapatnya tentang hubungan makanan dan acne. Low-glycemic index diet dapat memperbaiki acne. Konsumsi makanan dengan indeks glikemik yang tinggi dapat memicu proses hormonal yang menimbulkan jerawat.

Makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat meningkatkan kadar insulin, yang nantinya menstimulasi proliferasi sebosit (sel yang memproduksi sebum) dan produksi sebum. Sebaliknya, makanan dengan indeks glikemik rendah meningkatkan SHBG (sex hormone binding globulin) dan menurunkan kadar androgen, yang hasilnya mengurangi keparahan acne (Pappas, 2009).

2. Produk Olahan Susu (Dairy Products)
Gambar 1. Minuman susu dan yoghurt yang termasuk dairy products.
(Sumber: www.pixabay.com)
Bagaimana dengan produk susu? Seringkali kita menganggap kalau susu dan keju dapat menimbulkan jerawat. Faktanya dijelaskan dalam beberapa studi berikut yang lebih berfokus pada konsumsi susu.
  • Studi tahun 2005 yang melibatkan 47.355 wanita dewasa menemukan bahwa acne berhubungan dengan jumlah susu yang diminum, khususnya susu skim.
  • Pada tahun 2006, sebuah studi meneliti tentang konsumsi makanan dengan frekuensi dan jumlah jerawat yang dialami oleh 6.094 anak perempuan usia 9-15 tahun. Didapatkan hubungan positif antara acne dengan konsumsi whole milk, low-fat milk, dan susu skim.
  • Studi yang mirip dilakukan tahun 2008, namun subjeknya adalah 4.237 anak laki-laki. Didapatkan fakta bahwa keparahan acne berhubungan dengan konsumsi susu skim.
Berdasarkan studi di atas, Dr. Bowe menyatakan bahwa produk susu memiliki keterkaitan dengan acne (walaupun lemah), khususnya produk susu skim. Hal ini bisa disebabkan oleh hormon dan growth factors yang terkandung di dalam susu.

Saran Diet untuk Kulit Berjerawat dari Dr. Bowe:

  • Perhatikan makanan tertentu yang dapat memicu timbulnya jerawat
  • Buat food diary dan konsultasikan dengan dokter kulitmu
  • Tetap sabar, karena butuh waktu hingga 12 minggu untuk menentukan apakah makanan tertentu benar memicu timbulnya jerawat
  • Tetap menjalani pengobatan jerawat rutin, karena pola makan hanyalah salah satu faktor yang berkontribusi terhadap pengobatan jerawat.
Sekian post kali ini, semoga bermanfaat!

DAFTAR PUSTAKA
  1. American Academy of Dermatology. 2013. Growing evidence suggests possible link between diet and acne. Retrieved 30 July 2018 from: https://www.aad.org/media/news-releases/growing-evidence-suggests-possible-link-between-diet-and-acne
  2. Pappas, A. 2009. The relationship of diet and acne: a review. Dermatoendocrinol. Sep-Oct; 1(5): 262–267.







Comments

  1. Wah bagus ini dok, bisa tolong beri penjelasan utk anti aging agar tidak mudah kerutan dan flek2 hitam?

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih, nanti akan saya coba buatkan artikel untuk mencegah kerutan dan flek hitam :)

      Delete

Post a Comment