Skip to main content

Macam-Macam Lapisan Kulit dan Fungsinya (Part 2)

Halo!
Setelah sekian lama, akhirnya saya akan melanjutkan artikel tentang lapisan kulit dan fungsinya. Kali ini kita akan belajar tentang lapisan dermis, yang terletak di bawah epidermis.

Dermis berada di antara lapisan epidermis dan lemak subkutan. Lapisan ini berperan terhadap ketebalan dan penampilan kosmetik kulit. Ketebalan dermis bervariasi pada berbagai bagian tubuh. Pada penuaan, ketebalan dan kelembaban lapisan ini berkurang. Susunan utama dermis adalah kolagen, selain pembuluh darah, saraf, dan kelenjar keringat. Sedangkan sel utama penyusun dermis adalah fibroblas yang memproduksi kolagen, elastin, dan berbagai macam enzim. Penghubung epidermis dengan dermis disebut dermoepidermal junction. Di post ini akan saya bahas komponen dermis yang penting dalam proses penuaan.


Gambar 1. Gambaran Histopatologi Dermo-Epidermal Junction
(Sumber: Cosmetic Dermatology, 2009)

1. Kolagen
Kolagen adalah salah satu protein natural yang paling kuat dan banyak ditemukan pada manusia, misalnya di kulit, yang berperan dalam ketahanannya. Kolagen disintesis oleh fibroblas, dimana prosesnya membutuhkan zat Fe++, asam askorbat (vitamin C), dan ∝-ketoglutarat.

Proses aging sendiri berkaitan dengan collagen glycation, yaitu penambahan molekul glukosa pada kolagen dan protein lainnya. Adanya proses ini menghasilkan yang disebut AGE (advanced glycation end products). AGE inilah yang dikaitkan dengan proses aging dan penyakit lain seperti diabetes melitus, penyakit ginjal kronik, dan Alzheimer. Seiring dengan bertambahnya usia, AGE terkumpul pada kolagen dan elastin sehingga menyebabkan kekakuan. Produksi AGE ini juga bertambah dengan adanya paparan UV.
Gambar 2. Proses Glikasi Protein yang Dikaitkan dengan Proses Penuaan
(Sumber: Cosmetic Dermatology, 2009)

2. Elastin
Elastin berperan dalam elastisitas kulit dan organ lain seperti paru dan pembuluh darah. Elastin diproduksi oleh sel fibroblas, sel endotel, dan sel otot polos pembuluh darah. Peran elastin dalam aging masih belum jelas. Sementara ini diperkirakan kolagen, asam hyaluronat, dan elastin menyatu membentuk suatu struktur yang terganggu pada kulit yang menua. Dugaan ini menyebabkan keyakinan bahwa ketiga komponen ini harus diperbanyak demi mendapatkan tampilan kulit yang lebih muda.

Kerusakan serabut elastin dapat memunculkan keriput, walaupun tanpa disertai paparan sinar matahari dan penuaan. Para peneliti sudah berupaya mencari cara untuk menambah jumlah elastin pada kulit, sementara ini zinc dianggap dapat meningkatkan kadar elastin, walaupun masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Gambar 3. Serabut Elastin pada Lapisan Dermis Kulit
(Sumber: Cosmetic Dermatology, 2009)

3. Glikoprotein
Zat ini mempengaruhi migrasi, adhesi, dan orientasi sel. Contoh glikoprotein adalah fibronektin dan tenascin. Komponen ini penting dalam remodeling jaringan dan penyembuhan kulit.

4. Glikosaminoglikan (GAG)
Contoh GAG adalah hyaluronic acid (HA), yang merupakan jenis GAG terbanyak di dermis. GAG berperan dalam mempertahankan keseimbangan garam dan air. Beberapa studi menyebutkan bahwa GAG berkurang seiring dengan bertambahnya usia. HA merupakan komponen yang penting dalam dermis karena bertanggung jawab menarik air dan memberikan volume pada dermis. Selain itu, HA juga penting dalam pertumbuhan sel, fungsi reseptor membran, dan adhesi. Zat ini sangat populer dalam produk kosmetik karena bersifat humektan. HA juga tersedia dalam bentuk injeksi untuk terapi wrinkles. 

Gambar 4. Gambaran Struktur Kimia Asam Hyaluronat
(Sumber: Cosmetic Dermatology, 2009)

5. Matrix Metalloproteinase (MMP)
Jika ada sel yang memproduksi, maka dibutuhkan juga zat yang mendegradasi agar terjadi keseimbangan. Zat yang mendegradasi ini adalah suatu enzim yang disebut MMP. Enzim ini mendegradasi kolagen, proteoglikan, dan lain-lain, yang akhirnya menciptakan keseimbangan di dermis.

6. Hipodermis
Hipodermis atau subkutis terletak di bawah dermis, tersusun sebagian besar oleh lemak. Lapisan ini juga mengandung beberapa tipe kolagen. Seiring dengan bertambahnya usia, lapisan lemak ini berkurang dan memunculkan tampilan "tua" pada kulit. Injeksi lemak bisa dilakukan untuk memperbaiki hal ini. Penjelasan lebih lanjut tentang lapisan hipodermis akan dibahas di post berikutnya.

Kesimpulan
Jika epidermis adalah target dari sebagian besar produk kosmetik topikal, dermis merupakan target sebagian besar prosedur injeksi untuk penuaan. Dermis sangatlah penting dalam menunjang tampilan kulit, karena berperan dalam ketebalan dan kekenyalan kulit. Berkurangnya kolagen, elastin, dan GAG berkontribusi signifikan terhadap penuaan.

Sekian post kali ini, semoga bermanfaat!

DAFTAR PUSTAKA
Baumann, L. and Saghari, S. 2009. Basic Science of The Dermis. In: Cosmetic Dermatology Principles and Practice. 2nd edition. New York: McGraw Hill Companies.




Comments